Tag: PengadaanAirBersih

20230527_133841
WATER FOR LIFE

Bantuan Air Bersih Humanity First, Membantu Penyelesaian Masalah Stunting di Desa Nusa, Kab. Timor Tengah Selatan

“Ketika ada air, masyarakat berpikir mau cuci tangan atau mau minum. Mereka memilih minum daripada cuci tangan. Ketika makan juga otomatis tidak dalam keadaan bersih dan sehat. Ini jadi persoalan,” ujar Ratu Wulla dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Senin (7/11).

Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur

Permasalahan air bersih ini sangat erat hubungannya dengan masalah stunting di NTT. khususnya di wilayah Kab. Timor Tengah Selatan (TTS). Wilayah TTS pernah menduduki daerah tertinggi kasus stunting di Indonesia pada tahun 2021. Secara nasional, Kabupaten TTS menduduki puncak nomor satu untuk prevalensi balita stunting di antara 246 kabupaten/kota di 12 Provinsi Prioritas.

demikian keterangan tertulis yang dikeluarkan BKKBN yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (23/3). 

Anak-anak di Desa Nusa, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT

Permasalahan ini masih terus menjadi momok di Kab. Timor Tengah Selatan.

Bukan kami berdiam diri untuk tidak mau menyelesaikan masalah Stunting di daerah TTS. Masalah gizi buruk ini tidak hanya faktor kemiskinan masyarakat dan pernikahan dini. Faktor yang menjadi indikator utama adalah masalah air bersih dan sanitasi,”

Ujar Evi maria perwakilan bappeda saat sambutan peresmian Bantuan air bersih humanity First di Desa Nusa, Kab. TTS.

 Beliau juga menegaskan, “permasalahan air bersih ini bukan perkara yang mudah. Satu dipengaruhi letak geografis di Lokasi TTS yang merupakan dataran tinggi. Kemudian, di wilayah TTS yang merupakan bagian dari wilayah NTT ini memiliki musim kemarau yang panjang dan musim penghujan yang singkat. Di masa penghujan, kebiasaan masyarakat di TTS ini menampung air hujan. Memasuki musim kemarau, warga TTS harus membeli air dari mobil tangki yang dihargai Rp10.000 untuk 3 jeriken ukuran 20 liter. Sumber air yang dibeli melalui mobil tangki tersebut tidak jelas asal-usulnya dan apakah aman untuk dikonsumsi. Selain itu, air sangat penting juga untuk pertanian. yang mana masyarakat di TTS, khususnya di Desa Nusa, lokasi pengeboran air bersih HF, hidupnya sangat berpengaruh dari hasil pertanian. Di masa penghujan, menjadi musim di mana mereka menanam sayur-sayuran. Namun, di masa kemarau, masyrakat tidak bisa menanam dan tentunya sangat berpengaruh dengan tingkat penghasilan mereka. Oleh karena itu, wilayah TSS, khususnya di Desa Nusa, termasuk dalam kategori wilayah miskin. Selain itu, untuk dilakukan pengeboran air di wilayah TTS cukup mahal, dengan anggaran APBD kami yang tidak besar.”

warga membeli air jeriken

Humanity First Indonesia bersama humanity First USA dan Humanity First Internasional melalui program Water For Life telah melakukan pengeboran air di Desa Nusa, Kab. Timor Tengah Selatan, provinsi NTT.  Selama 3 bulan, Humanity First Indonesia melakukan assessment dan perencanaan projek Water For Life yang dilaksanakan oleh Project Officer (PO), Agil Cahyo Manembah. Dalam pelaksanaan pengadaan air bersih di desa Nusa, Humanity First bekerja sama dengan Bappeda dan juga Bumdes Desa Nusa. Kerjasama ini dilakukan agar air dapat dikelola dengan baik secara manajemen dan dapat di gunakan secara adil oleh warga Desa Nusa, baik untuk keperluan air minum dan juga kebutuhan pertanian. 

pengalungan selendang sebagai penerimaan tamu kehormatan dan keluarga

27 maret 2023, Humanity First Indonesia bersama masyarakat dan pihak pemerintah, Bappeda Kab. TTS, Camat, Bumdes, Kepala Adat, Kepala Desa Nusa dan masyarakat setempat melakukan peresmian sebagai tanda syukur atas air bersih di desa mereka. Peresmian dimulai dengan proses adat, yaitu perwakilan HF dikalungi selendang khas Desa Nusa sebagai tanda diterimanya HF sebagai tamu kehormatan dan keluarga. Kemudian acara berlanjut berupa sambutan dari perwakilan yang hadir. 

peresmian air bersih dari Humanity First di Desa Nusa, Kab. TTS, NTT

Perwakilan Humanity First Indonesia, Vice Chairman, memberikan pesan kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk mengelola air ini dengan baik. Selain untuk kebutuhan minum dan mandi, diharapkan air bersih ini dapat digunakan untuk irigasi pertanian sayur. Dengan adanya sumber air, diharapkan masyarakat Desa Nusa tetap dapat menanam sayur di musim kemarau agar pendapatan tetap ada. Air tersebut juga dapat digunakan untuk budidaya ikan lele sebagai penghasilan tambahan dan sebagai sumber makanan yang tinggi protein untuk mengatasi masalah stunting di Desa Nusa.

Acara peresmian di akhiri oleh tarian kebahagiaan. Warga terlihat begitu senang dan bersyukur. Menari dengan selendang dan menarik satu persatu masyarakat yang lain untuk ikut menari. Tidak luput juga PO Water For Life, Agil Cahyo Manembah, Vice Chairman dan tim HF lainnya turut diajak untuk menari bersama dalam mengekspresikan kebahagiaan atas tersedianya air bersih di Desa Nusa berkat bantuan Humanity First.

tarian kebahagiaan, adat Desa Nusa

“Mas Agil. Kami berterima kasih atas bantuan air bersih dari Humanity First. Kami bahagia dan senang sekali dengan hadirnya Mas Agil dan perwakilan HF yang lain untuk bantu kami. Kami sedih saat Mas Agil harus pulang. Mas Agil dan perwakilan HF yang lain sudah seperti keluarga bagi kami. Kami sedih.”

ujar Adi, perwakilan masyarakat dalam pesan singkat WA beliau.

AirBersihNTT-01
PRESS RELEASE

Berbagi kebaikan di bulan Ramadan, Humanity First Indonesia melakukan pengeboran air di berbagai titik di NTT untuk akses air bersih bagi warga

Di bulan Ramadan, selain berpuasa, kita diajarkan untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Humanity First Indonesia mengajak Sobat kemanusiaan untuk melakukan kebaikan melalui program Air Bersih untuk NTT.

Program ini termasuk dalam program Water For Life. Pada kiprahnya, Water For Life telah dilakukan mulai tahun 2005, sejak Humanity First (HF) Indonesia berdiri. Selain Water For Life, HF Indonesia juga memiliki berbagai program kemanusiaan lainnya, seperti Orphan care, Knowledge For Life, Food Security, dan Global Health. Program Water For Life sendiri telah berhasil memberikan manfaat di berbagai wilayah, di antaranya Aceh, Nias, Gunungkidul, Bogor, Palu dan yang kini yang sedang dikerjakan, yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

NTT menjadi target lokasi program Water For Life berdasarkan assessment yang dilakukan oleh tim HF Indonesia, baik melalui studi literatur maupun survey langsung di lapangan. Saat ini, kondisi NTT masih sangat kesulitan air bersih, terutama saat memasuki musim kemarau. NTT merupakan provinsi dengan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan provinsi lainnya serta memiliki tingkat curah hujan yang rendah. Kondisi wilayahnya yang merupakan bebatuan keras, ditambah pengaruh sosial budaya dan masalah manajemen PDAM yang belum tuntas, juga menjadi beberapa faktor sulitnya ketersediaan air bersih di NTT.

Selain itu, banyak masyarakat NTT yang masih berpenghasilan rendah, sehingga kesulitan dalam melakukan pengeboran air karena membutuhkan biaya yang besar, dengan rentang harga 50 hingga 100 juta, tergantung dari lokasi. Oleh karena itu, warga NTT harus membeli air bersih yang mengkocek uang sebesar 300-400 ribu per bulan. Bahkan, biaya untuk beli air bersih lebih mahal dari biaya makan di sana.

Program “Air Bersih untuk NTT” akan melakukan pengeboran air di lima titik, dengan lokasi sebagai berikut:
📍Kab. Kupang
📍Kab. TTU
📍Desa Tanadjawa Dusun 3 kampung Prema Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua
📍 Desa Hallapadji Dusun 4 Kampung Raya Bawa Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua
📍Jl. Bunderan PU Desa TDM Jalur 3

Kami mengajak Sobat Kemanusiaan untuk bergabung bersama-sama wujudkan akses air bersih yang layak bagi masyarakat NTT sebagai bentuk kebaikan yang akan kita lakukan di bulan Ramadan 💙, melalui:

https://humanityfirst.id/campaign/air-bersih-untuk-ntt