Ikon Prestasi Pancasila: Membumikan Pancasila Melalui Aksi Kemanusiaan
Belajar dari ideologi bangsa Pancasila kita diajarkan bagaimana berprinsip, bersikap dan beretika di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seiring berkembangnya zaman, media sosial nampaknya makin menjadi pilihan rakyat untuk menyampaikan ekspresinya. Namun, belakangan kita melihat hal yang menggelisahkan sedang terjadi di antara saudara sebangsa. Nilai-nilai kesopanan, penghormatan kepada orang lain sudah berkurang di masyarakat. Kerenggangan rasa kekeluargaan dalam keluarga, orang tua dan anak saling tuntut-menuntut, bahkan ada yang bunuh-membunuh. Mudah tersulut terhadap berita yang belum tentu kebenarannya. Dikit-dikit lapor polisi, gampang menghujat, bahkan mengkafirkan pihak lain. Sepertinya ada yang salah dengan bangsa ini. Karakter ketimuran bangsa yang telah dirumuskan dalam Pancasila sepertinya tengah mengalami degradasi. Apakah kita menyadarinya? Apakah kita mengalami kegelisahan yang sama?
Berangkat dari kegelisahan inilah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan Diskusi Terpumpun Koordinasi Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema “Bersama Membumikan Pancasila”. Diskusi tersebut menjadi bagian dari agenda penyerahan Plakat, Selempang dan Sertifikat Ikon Prestasi Pancasila 2021 bertempat di Hotel Novotel Cikini Jakarta, 14 Januari 2023. Acara ini dibuka oleh Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, K.A. Tajuddin, SH, MH sebelum dilanjutkan dengan acara diskusi. Menjadi moderator diskusi ini, Ngatawi Al-Zastrouw seorang budayawan sekaligus Ketua Art Makara UI mencoba menggali ide-ide dan opini dari para Ikon Prestasi Pancasila mengenai bagaimana membumikan Pancasila. Para Ikon Prestasi Pancasila secara bergantian sharing ide dan opini positif sesuai dengan pengalaman dan latar belakang masing-masing. Mereka berkomitmen untuk bersama-sama saling bersinergi dan bergotong royong menyebarkan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat khususnya kepada generasi muda saat ini, sebagaimana harapan yang disampaikan dari K.A. Tajuddin saat acara dibuka.
Humanity First Indonesia sendiri berkomitmen akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan tidak memandang suku, ras, agama maupun antar golongan (SARA) dalam setiap aksi pelayanan kemanusiaan. Dengan demikian, kultur kebhinekaan yang ada dalam masyarakat hakikatnya bukanlah menjadi penghalang dalam kita membantu sesama, melainkan justru menjadi peluang dan kesempatan besar agar kita terus berjuang dalam kebaikan.
Harapan sekaligus tantangan besar Humanity First Indonesia ke depan adalah dapat terus menjalankan setiap misi kemanusiaan secara optimal, terukur dan tepat sasaran. Hal ini tentu memerlukan dukungan dari banyak pihak. Kami mengajak setiap elemen masyarakat agar dapat berperan aktif dengan semangat gotong royong untuk membantu saudara-saudara sebangsa setanah air yang memerlukan bantuan moril maupun materiil. Humanity First Indonesia siap berkolaborasi dalam rangka memperkuat dan bersama-sama mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dengan spirit kemanusiaan yang kami jalankan. Dengan demikian, rajutan kebhinekaan bangsa dapat selalu terjaga dan terhindar dari perpecahan. (red.)
(Kontributor: Nasir MA)