favicon-96x96

Category: NEWS

LKSA Hasanah Kautsar_1
NEWSORPHAN CARE

LKSA Hasanah Kautsar: Wujud kepedulian terhadap Anak Yatim Piatu


“It takes a village to raise a child.” artinya, “Membutuhkan satu desa untuk mengasuh seorang anak.” ujar Tuan Waleed, perwakilan Humanity First USA.


Rabu, 28 Februari 2024 – Humanity First Indonesia melakukan peresmian Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang bernama Hasanah Kautsar. LKSA ini merupakah tempat singgah atau tempat pengasuhan anak – anak yatim piatu yang saat ini dikelola oleh Humanity First Indonesia. Sebelumnya, Panti Asuhan ini dikelola oleh Yayasan Wisma Damai dan pada April 2023, dilakukan pengambil alihan pengelolaan oleh Humanity First Indonesia. LKSA ini merupakah program Orphan Care Humanity First secara Internasional dan LKSA Hasanah Kautsar ini program kerjasama antara Humanity First Indonesia dengan Humanity First USA. LKSA ini menerima anak – anak yatim piatu yang membutuhkan pengasuhan, pendidikan, keterampilan dan hal lainnya agar masa depan anak – anak yatim piatu yang menerima manfaat dari LKSA ini mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi. Karena persoalan anak yatim piatu ini bukan hanya tugas pemerintah namun menjadi tugas kami secara pribadi dapat membantu, tugas lembaga yang dalam hal ini Humanity First sebagai lembaga yang resmi yang bergerak dalam kerja – kerja kemanusiaan.

Dalam acara peresmian LKSA Hasanah Kautsar, wakil dari Humanity First USA, Tuan Waleed, menyampaikan ada pepatah dalam Bahasa Inggris, “It takes a village to raise a child.” artinya, “Membutuhkan satu desa untuk mengasuh seorang anak.” Persoalan anak yatim piatu merupakan persoalan yang cukup berat dan membutuhkan kerja bersama. Dalam acara peresmian ini, kami melihat pepatah itu secara langsung, satu komunitas, satu desa datang untuk mendukung Panti Asuhan ini. Semoga, kita dapat memberikan yang terbaik untuk anak – anak yatim piatu dalam asuhan kita ke depannya.

Selain dari perwakilan Humanity First USA, peresmian juga dihadiri oleh Chairman BOT Humanity First Indonesia, Bpk. Mln. Mirajuddin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa, pengasuhan anak yatim piatu ini merupakah perintah Allah Ta’ala yang perintahnya ada dalam Al-Qur’an dan disunahkan oleh Rasulullah SAW dalam sunah dan hadistnya. Mengutip surat Al-Ma’un, di mana dalam ayat tersebut dijelaskan:

“Tahukah kamu (orang), yang mendustakan agama, maka itulah orang yang menghardik anak yatim piatu, tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah orang yang shalat.”


Dalam momen peresmian tersebut, Chairman BOT Humanity First Indonesia mengajak kepada semua untuk bersama – sama menyatuni anak yatim piatu. Melalui LKSA Hasanah Kautsar ini, semoga menjadi pintu untuk kita semua dalam kebaikan dan melayani kemanusiaan. Peresmian ditutup dengan rangkaian acara lainnya berupa penarikan kain yang menutupi logo Branding LKSA dan penandatanganan sebuah batu tanda prasasti oleh Chairman BOT Humanity First Indonesia (Bpk. Mln. Mirajuddin Syahid), Perwakilan Humanity First USA (Tuan Waleed) Chairman Humanity First Indonesia (Kandali Achmad Lubis) dan pendonor yang sudah menghibahkan tanahnya untuk LKSA Hasanah Kautsar (Drs H. Mansur Ahmad).

Peresmian ini didatangi oleh tokoh – tokoh yang berperan dalam kiprah LKSA sebelum diambil alih oleh Humanity First Indonesia dan juga dihadiri oleh tokoh – tokoh lainnya di Tasikmalaya seperti perwakilan dari komisi perlindungan anak daerah tasikmalaya (Ajat), Ketua PERADI (Dr. Andi, SH.), Fatayat NU dan tokoh-tokoh lainnya. Acara peresmian ini bekerjasama dengan Lembaga Forum Bhineka Tunggal Ika yang diketuai oleh Asep Rizal, yang selama ini sangat giat dalam memperjuangkan giat – giat kemanusiaan di Tasikmalaya. Rangkaian kegiatan peresmian ini meliputi Bakti Sosial Pengobatan, Pemberian Sembako untuk Anak Yatim Piatu di luar Panti Asuhan. Semoga, Humanity First Indonesia dapat memberikan yang terbaik dalam mengasuh dan melayani anak – anak yatim piatu di LKSA Hasanah Kautsar. (red.)


DSC01895
NEWS

Ikon Prestasi Pancasila: Membumikan Pancasila Melalui Aksi Kemanusiaan

Diskusi Terpumpun Koordinasi Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Ikon Prestasi Pancasila Tahun 2021 se-Jabodetabek.

Belajar dari ideologi bangsa Pancasila kita diajarkan bagaimana berprinsip, bersikap dan beretika di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seiring berkembangnya zaman, media sosial nampaknya makin menjadi pilihan rakyat untuk menyampaikan ekspresinya. Namun, belakangan kita melihat hal yang menggelisahkan sedang terjadi di antara saudara sebangsa. Nilai-nilai kesopanan, penghormatan kepada orang lain sudah berkurang di masyarakat. Kerenggangan rasa kekeluargaan dalam keluarga, orang tua dan anak saling tuntut-menuntut, bahkan ada yang bunuh-membunuh. Mudah tersulut terhadap berita yang belum tentu kebenarannya. Dikit-dikit lapor polisi, gampang menghujat, bahkan mengkafirkan pihak lain. Sepertinya ada yang salah dengan bangsa ini. Karakter ketimuran bangsa yang telah dirumuskan dalam Pancasila sepertinya tengah mengalami degradasi. Apakah kita menyadarinya? Apakah kita mengalami kegelisahan yang sama?

Berangkat dari kegelisahan inilah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan Diskusi Terpumpun Koordinasi Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema “Bersama Membumikan Pancasila”. Diskusi tersebut menjadi bagian dari agenda penyerahan Plakat, Selempang dan Sertifikat Ikon Prestasi Pancasila 2021 bertempat di Hotel Novotel Cikini Jakarta, 14 Januari 2023. Acara ini dibuka oleh Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, K.A. Tajuddin, SH, MH sebelum dilanjutkan dengan acara diskusi. Menjadi moderator diskusi ini, Ngatawi Al-Zastrouw seorang budayawan sekaligus Ketua Art Makara UI mencoba menggali ide-ide dan opini dari para Ikon Prestasi Pancasila mengenai bagaimana membumikan Pancasila.  Para Ikon Prestasi Pancasila secara bergantian sharing ide dan opini positif sesuai dengan pengalaman dan latar belakang masing-masing. Mereka berkomitmen untuk bersama-sama saling bersinergi dan bergotong royong menyebarkan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat khususnya kepada generasi muda saat ini, sebagaimana harapan yang disampaikan dari K.A. Tajuddin saat acara dibuka.

Penyerahan Plakat, Selempang dan Sertifikat Ikon Prestasi Pancasila 2021 kepada Humanity First Indonesia oleh Drs. R. Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi, M.H, Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi

Humanity First Indonesia sendiri berkomitmen akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan tidak memandang suku, ras, agama maupun antar golongan (SARA) dalam setiap aksi  pelayanan kemanusiaan. Dengan demikian, kultur kebhinekaan yang ada dalam masyarakat hakikatnya bukanlah menjadi penghalang dalam kita membantu sesama, melainkan justru menjadi peluang dan kesempatan besar agar kita terus berjuang dalam kebaikan.

Harapan sekaligus tantangan besar Humanity First Indonesia ke depan adalah dapat terus menjalankan setiap misi kemanusiaan secara optimal, terukur dan tepat sasaran. Hal ini tentu memerlukan dukungan dari banyak pihak. Kami mengajak setiap elemen masyarakat agar dapat berperan aktif dengan semangat gotong royong untuk membantu saudara-saudara sebangsa setanah air yang memerlukan bantuan moril maupun materiil. Humanity First Indonesia siap berkolaborasi dalam rangka memperkuat dan bersama-sama mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dengan spirit kemanusiaan yang kami jalankan. Dengan demikian, rajutan kebhinekaan bangsa dapat selalu terjaga dan terhindar dari perpecahan. (red.)

Syahid AS dan Nasir MA sebagai perwakilan Humanity First Indonesia dalam menerima Piagam Penghargaan Ikon Prestasi Pancasila 2021

(Kontributor: Nasir MA)