favicon-96x96

Tag: air bersih

Picture1
NEWSWATER FOR LIFE

Sorotan Internasional terhadap Proyek Air Water for Life di Nusa Tenggara Timur

Foto: Vice President World Water Forum.

Bali, 25 Mei 2024 – World Water Forum ke-10, acara internasional terbesar di sektor air, kembali digelar. Acara ini, yang diadakan setiap tiga tahun sekali, melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, bisnis, hingga organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia. Diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 di Bali, forum ini dihadiri oleh 8 kepala negara dan 105 menteri dari seluruh dunia. Tema tahun ini adalah “Water for Shared Prosperity”, yang menekankan pentingnya air sebagai kunci kemakmuran bersama.

Dalam forum ini, proyek Water for Life yang dijalankan oleh Humanity First mendapat sorotan internasional. Humanity First diundang sebagai pembicara untuk membahas topik “Blue Planet Solution”, memberikan platform untuk menyoroti upaya global dalam penyediaan air bersih kepada mereka yang paling membutuhkan.


foto: Proses pengeboran untuk mendapatkan air bersih Sabu Raijua, NTT.

Humanity First, organisasi nirlaba yang telah menyediakan air bersih kepada lebih dari 5,48 juta orang melalui 5.616 instalasi air di 30 negara, kini merencanakan pembangunan fasilitas air bersih di lima lokasi di Indonesia. Lokasi tersebut meliputi Pulau Sabu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Desa Nonbaun, Pulau Lembata, dan daerah terkering di Indonesia, yaitu Kabupaten Sumba Timur. Proyek ini diproyeksikan akan memberikan air berkelanjutan kepada 3.000 orang.

Ansar Ahmad, Direktur Fundraising Humanity First Indonesia, dalam talkshow tersebut, menggarisbawahi ketidakadilan akses air bersih yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kita yang berada di kota-kota besar sering take water for granted karena air bersih tersedia di mana-mana, seperti di forum ini yang menyediakan air gratis di setiap sudut. Namun, tidak jauh dari Bali, banyak orang yang kesulitan mendapatkan air bersih.” ujar Ansar.

foto: Wanita Memikul Air di NTT.

Ia menjelaskan bahwa anak-anak di NTT sering harus menempuh jarak 1-2 kilometer hanya untuk mendapatkan air sebelum pergi ke sekolah. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya pendidikan mereka serta berkontribusi pada tingginya angka stunting di NTT, yang merupakan tertinggi di Indonesia. Ansar menekankan bahwa air bersih adalah kunci kehidupan, dan dengan adanya akses air yang memadai, masyarakat dapat menghemat pengeluaran, menikmati makanan yang lebih bergizi, dan anak-anak bisa lebih fokus pada pendidikan mereka.

Dalam kesempatan ini, Ansar Ahmad juga mengajak masyarakat internasional untuk lebih peduli terhadap isu air bersih dan tidak menganggap remeh ketersediaan air. Ia mengajak semua pihak untuk turut berkontribusi dalam menyediakan air bersih bagi mereka yang sangat membutuhkan melalui proyek Water for Life di Nusa Tenggara Timur.

 Sorotan internasional terhadap proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya air bersih dan mendorong lebih banyak kontribusi untuk menciptakan solusi bagi planet biru yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat di NTT dan menjadi contoh inspiratif bagi upaya penyediaan air bersih di seluruh dunia.

AirBersihNTT-01
PRESS RELEASE

Berbagi kebaikan di bulan Ramadan, Humanity First Indonesia melakukan pengeboran air di berbagai titik di NTT untuk akses air bersih bagi warga

Di bulan Ramadan, selain berpuasa, kita diajarkan untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Humanity First Indonesia mengajak Sobat kemanusiaan untuk melakukan kebaikan melalui program Air Bersih untuk NTT.

Program ini termasuk dalam program Water For Life. Pada kiprahnya, Water For Life telah dilakukan mulai tahun 2005, sejak Humanity First (HF) Indonesia berdiri. Selain Water For Life, HF Indonesia juga memiliki berbagai program kemanusiaan lainnya, seperti Orphan care, Knowledge For Life, Food Security, dan Global Health. Program Water For Life sendiri telah berhasil memberikan manfaat di berbagai wilayah, di antaranya Aceh, Nias, Gunungkidul, Bogor, Palu dan yang kini yang sedang dikerjakan, yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

NTT menjadi target lokasi program Water For Life berdasarkan assessment yang dilakukan oleh tim HF Indonesia, baik melalui studi literatur maupun survey langsung di lapangan. Saat ini, kondisi NTT masih sangat kesulitan air bersih, terutama saat memasuki musim kemarau. NTT merupakan provinsi dengan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan provinsi lainnya serta memiliki tingkat curah hujan yang rendah. Kondisi wilayahnya yang merupakan bebatuan keras, ditambah pengaruh sosial budaya dan masalah manajemen PDAM yang belum tuntas, juga menjadi beberapa faktor sulitnya ketersediaan air bersih di NTT.

Selain itu, banyak masyarakat NTT yang masih berpenghasilan rendah, sehingga kesulitan dalam melakukan pengeboran air karena membutuhkan biaya yang besar, dengan rentang harga 50 hingga 100 juta, tergantung dari lokasi. Oleh karena itu, warga NTT harus membeli air bersih yang mengkocek uang sebesar 300-400 ribu per bulan. Bahkan, biaya untuk beli air bersih lebih mahal dari biaya makan di sana.

Program “Air Bersih untuk NTT” akan melakukan pengeboran air di lima titik, dengan lokasi sebagai berikut:
๐Ÿ“Kab. Kupang
๐Ÿ“Kab. TTU
๐Ÿ“Desa Tanadjawa Dusun 3 kampung Prema Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua
๐Ÿ“ Desa Hallapadji Dusun 4 Kampung Raya Bawa Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua
๐Ÿ“Jl. Bunderan PU Desa TDM Jalur 3

Kami mengajak Sobat Kemanusiaan untuk bergabung bersama-sama wujudkan akses air bersih yang layak bagi masyarakat NTT sebagai bentuk kebaikan yang akan kita lakukan di bulan Ramadan ๐Ÿ’™, melalui:

https://humanityfirst.id/campaign/air-bersih-untuk-ntt