Anak – anak yang berada di Panti Asuhan merupakan anak kita, jadi permasalahan anak – anak tersebut merupakan permasalah kita bersama, kita adalah Ayah dan Ibu mereka saat ini, seyogianya seperti orang tua, maka tugas kita adalah memantau perkembangan mereka agar masa depan mereka baik.” Inilah peran kita sebagai, “Orang Tua Asuh.
Kandali Achmad Lubis,
Chairman HF Indonesia.
Di zaman yang serba maju seperti saat ini, di mana teknologi digital dan media sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak zaman sekarang. Kondisi ini cenderung mendorong anak zaman sekarang menjadi mudah stres, terutama terjadi pada remaja dengan rentang usia 10 – 17 tahun. Temuan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Conversation, University of Queensland, dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat.
Beberapa situasi yang memicu remaja Indonesia rentan terkena gangguan mental adalah masalah keluarga, persoalan teman sebaya, dan stres personal. Kurangnya penanganan dan perhatian akan masalah kesehatan mental remaja, bisa jadi memicu kerentanan remaja Indonesia mengalami gangguan mental. Apalagi untuk anak – anak yang berada di Panti Asuhan, tentunya resiko mereka terkena gangguan mental sangatlah tinggi. Terlebih pula jika melihat dari latar belakang mereka, itu menjadi salah satu pemicu kesehatan mental lebih mudah menyerang mereka.
Oleh sebab itu, Humanity First Indonesia melakukan langkah mitigasi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di LKSA/ Panti Asuhan di bawah naungan Humanity First. Pemeriksaan ini kita lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jum’at pada tanggal 6 sampai dengan tanggal 8 September 2024. Kegiatan pemeriksaan kesehatan mental ini merupakan kegiatan rutin dalam rangka menjaga kesehatan fisik dan mental anak – anak yang ada di Panti Asuhan.
dr. Ahmad Syaiful Husein Dahlan, Sp. KJ, Psikiater RS. Siloam di Jakarta.
Kegiatan pemeriksaan kali ini dilakukan oleh seorang dokter relawan, dr. Ahmad Syaiful Husein Dahlan, Sp. KJ atau yang akrab kita panggil dengan dr. Ade. Dr. Ade adalah seorang psikiater yang sehari – hari bertugas di RS. Siloam, Jakarta. Dr. Ade merupakan seorang Purnawirawan (Purn) TNI dari Angkatan Laut dengan pangkat sebagai Kolonel. Semangat kemanusiaan milik beliau sangatlah besar, hal ini terbukti ketika dr. Ade kami hubungi dan kami mintai tolong, beliau langsung menyanggupi dan bersedia meluangkan waktunya untuk melakukan pemeriksaan terhadap anak – anak yatim piatu di LKSA Hasanah Kautsar. Selepas pemeriksaan, dr. Ade menyampaikan,
Untuk mencegah permasalahan kesehatan mental adalah dengan memperkuat wadah atau tempat tinggal lingkungan anak – anak yatim piatu berlindung.”
Saat ini, wadah anak – anak yatim piatu di LKSA Hasanah Kautsar adalah para pengurus dan pengasuh. Pula, wadah ini sangat baik sehingga kesehatan anak – anak di LKSA Hasanah Kautsar cukup baik walaupun latar belakang permasalahan masa lalu mereka sangat buruk.
Kegiatan pemeriksaan mental ini merupakan kegiatan yang sangat penting untuk HF (Humanity First), karena nasib anak – anak tersebut merupakan tanggung jawab HF yang menaungi LKSA tersebut dan tugas kita bersama yaitu, pemerintah dan masyarakat sesuai Undang – undang Perlindungan Anak. Kegiatan ini juga didampingi oleh Chairman HF Indonesia, Bapak Kandali Achmad Lubis, Vice Chairman HF Indonesia, Ahmad Masihuddin, dan Advisor HF Indonesia, Bapak Aryudi. Selain pemeriksaan pada anak kami bersama dr. Ade, kami juga melakukan briefing bersama pengurus dan pengasuh anak yatim piatu di LKSA Hasanah Kautsar dalam parenting anak dan membangun pola – pola dan sistem monitoring perkembangan anak.